“Jika kamu terlanjur berbuat dosa, maka jangan dijadikan alasan
untuk berputus asa dalam menggapai istiqamah dengan tuhanmu, karena dosamu
mungkin saja sebagai dosa terakhir yang ditaqdirkan kepadamu”.
Hawa nafsu itu selalu
saja mengajak untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat; bahkan cenderung pada
kemudaratan. Rasa malas untuk bertaubat dan beramal taat merupakan pekerjaan
hawa nafsu. Oleh karena itu bagi penempuh jalan Allah hendaknya nafsu dilemahkan
dan ajakkannya tidak perlu dihiraukan.
Jika suatu ketika engkau
malas beribadah karena banyak dosa, maka segeralah singkirkan perasaan itu.
Sesungguhnya hal itu adalah pekerjaan nafsu.
Segeralah kembali pada
cara berpikir yang benar, bahwa semua hamba di dunia ini hina dan pernah
melakukan pelanggaran hukum Allah, apakah pelanggaran itu besar atau kecil.
Kesalahan jangan lalu dijadikan alasan berputus asa dalam mengharap rahmat
Allah dan beristiqamah dalam beribadah.
Sadarilah bahwa hidup
ini pasti menemui tantangan-tantangan , ujian, dan penghalang. Karena
sebenarnya hidup adalah tantangan.
“Tidak perlu aku bersumpah dengan tanah (dinegeri yang suci) ini, dan
dengan bapak dan anaknya (yang silih berganti), sesungguhnya manusia dijadikan
selalu menghadapi tantangan.” QS. Al-Balad 1-4.
Sehubungan dengan hal
itu orang arif berkata, “Sebenarnya manusia diciptakan Tuhan semata-mata untuk
sesuatu makna (keadaan), yaitu selalu menghadapi tantangan. Tanpa tantangan,
hidup manusia tidak akan mempunyai makna sama sekali.”.
Oleh karena itu engkau
harus teguh hati dan istiqamah. Agar memiliki keteguhan hati, maka engkau perlu
menempuh hidup dengan cara memakmurkan dunia ini serta menyukuri nikamat Allah.
Cara ialah dengan beramal taat, disamping berikhtiar.
Teguh hati atau
istiqamah merupakan perintah Allah. Rasulullah saw. pernah menerima ayat yang
berkenan dengan istiqamah. Beliau saw. Merenung begitu lama untuk menyelami
makna wahyu yang diterimanya. Sampai-sampai para sahabat berkata, “Baru
sekarang ini Rasulullah tampak cepat sekali umurnya.” Rasulullah menggapai,
“Aku menjadi tua dan beruban dikepala karena memikirkan ayat dalam surat Hud
(ayat tentang istiqamah).”
Selain itu dalam surat
lain Allah juga berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘tuhan
kami adalah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian, maka malaikat turun
kepada mereka seraya berkata, ‘janganlah kamu merasa khawatir dan jangan
bersedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu,”
QS. Fushilat 30-32.
Maka mulailah dirimu
dengan istiqamah dalam menempuh jalan menuju Allah. Karena balasan orang yang
istiqamah adalah malaikat akan turun membuka jalan pikiranmu dan menjauhkanmu
dari rasa takut, sehingga engkau bertekad bulat dalam menempuh kebenaran sejati.selanjutnya
engkau akan merasakan betapa langkahmu menjadi teratur dan tidak membabi buta,
serta tidak terseret oleh godaan nafsu.
Oleh karena itu, janganlah
dosamu menghalangimu untuk bertaubat dan beramal taat. Justru dengan dosa itu
engkau akan tahu akan kehinaan dan keburukanmu. Lalu engkau berusaha untuk
memperbaiki dosamu adalah karunia Allah. Maksudnya, dosamu adalah dosa
terakkhir, setelah itu engkau mendapat perlindungan dari-Nya menjadi orang
makrifat.
Maroji: Kitab Al-Hikam
0 comments:
Post a Comment