Bay, Nazria Modeong
Kabid Kaderisasi IPMB:
Hidup memang sulit. Hidup memang butuh
kerja keras dan perjuangan. Andaikan hidup ini mudah, tak perlu rasanya rasul
meneladankan perjuangan yang begitu susahnya. Andaikan hidup semudah
membalikkan telapak tangan, lalu untuk apa Tuhan menasehatkan kesabaran pada
manusia?
Hidup memang susah, tapi bukan berarti
tak bisa. Sukses kadang baru dicapai dengan darah dan air mata. Itulah kenapa
orang sukses jadi kaum minoritas, karena kebanyakan orang tak cukup mampu
bertahan dalam ujian dan tantangan. Padahal, ujian dan tantangan itulah yang
membuat kesuksesanmu nantinya terasa lebih mengesankan.
Sulitnya hidup adalah jalan Tuhan
untuk mengasah potensi yang ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi
pedang yang tajam sepotong besi harus rela dibakar dan dipukul berkali-kali?
Bukankah untuk menghasilkan mutiara
seekor kerang harus rela Menahan sakit yang
berkepanjangan oleh karena pasir yang mengendap ditubuhnya?
Bukankah untuk menjadi rajawali seekor
elang harus rela menjalani proses tranformasi yang sangat menyakitkan selama
berbulan-bulan? Bukankah untuk menjadi kupu-kupu yang indah seekor ulat harus
rela menjalani proses menjadi kepompong yang menyiksa?
Jalan hidup dari Tuhan memang
terkadang sukar dipahami dengan pikiran manusia yang terbatas. Kuasa Tuhan
tiada batas, sementara pikiran manusia sangat terbatas. Tuhan Mahatahu, namun
manusia sering kali merasa sok tahu.
Setiap hari kita merengek meminta
segala hal, tetapi giliran Tuhan hendak mengabulkan permintaan kita, kita
justru menangis. Kita justru menyalahkan Tuhan. Kita meminta rezeki, giliran Tuhan
mendatangkan sumber rezeki, kita bersedih.
Sering kali kita meminta kekuatan,
giliran Tuhan mengirim masalah, kita putus harapan. Kita meminta kemuliaan,
giliran Tuhan mengirim ujian, kita bilang Tuhan tidak adil. Kita meminta kebahagiaan,
giliran Tuhan mengirim orang yang butuh kita bantu, kita malah mengeluh. Padahal,
masalah adalah jalan Tuhan agar kita diberi kekuatan. Padahal ujian adalah cara
Tuhan agar kita meraih kemuliaan. Badahal membatu orang lain adalah cara
terbaik untuk meraih kebahagiaan.
Ya, benarlah kalimat bijak yang
mengungkapkan, kita meminta pada Tuhan setangkai bungah segar, Dia memberi kita
kaktus jelek dan berduri. Kita meminta pada Tuhan kupu-kupu, Dia memberi kita
ulat berbulu. Kita kecewa, kecewa, dan sedih.
Namun, beberapa hari kemudian, kaktus
itu berbungah indah sekali. Beberapa hari kemudian, ulat itu menjelama manjadi
kupu-kupu yang cantik sekali. Itulah jalan Tuhan selalu indah pada waktunya.
Disalin dari Buku “Don’t Cry! Allah
Loves You” karangan Ahmad Rifa’i Rif’an
0 comments:
Post a Comment