Kumpulan tulisan ini adalah anak-anak zamannya.
Lahir saat badai menerpa seluruh sisi kehidupan
bangsa kita. Kumpulan tulisan ini adalah kerja kecil
untuk tetap mempertahankan harapan dan optimisme
kita di tengah badai itu.
Krisis adalah takdir semua bangsa. la tidak perlu disesali.
Apalagi dikutuk. Kita hanya perlu meyakini sebuah
kaidah, bahwa masalah kita bukan pada krisis itu.
Tapi pada kelangkaan pahlawan saat krisis itu terjadi.
Itu tanda kelangsungan hidup atau kehancuran sebuah
bangsa.
Pahlawan bukanlah orang suci dari langit yang diturunkan
ke bumi untuk menyelesaikan persoalan
manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian
kembali ke langit. Pahlawan adalah orang biasa yang
melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dalam sunyi yang
panjang, sampai waktu mereka habis.
Mereka tidak harus dicatat dalam buku sejarah. Atau
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Mereka juga
melakukan kesalahan dan dosa. Mereka bukan malaikat. Mereka hanya manusia biasa yang berusaha memaksimalkan
seluruh kemampuannya untuk memberikan
yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya.
Mereka
merakit kerja-kerja kecil jadi sebuah gunung: karya
kepahlawanan adalah tabungan jiwa dalam masa yang
lama.
Orang-orang biasa yang melakukan kerja-kerja besar
itulah yang kita butuhkan di saat krisis. Bukan orangorang
yang tampak besar tapi hanya melakukan kerjakerja
kecil lalu menulisnya dalam autobiografinya.
Semangat untuk melakukan kerja-kerja besar dalam
sunyi yang panjang itulah yang dihidupkan kumpulan
tulisan ini. Maka tulisan-tulisan ini mencoba menghadirkan
makna-makna yang melatari sebuah tindakan
kepahlawanan. Bukan sekadar cerita heroisme yang
melahirkan kekaguman tapi tidak mendorong kita
meneladaninya.
Para pahlawan bukan untuk dikagumi. Tapi untuk diteladani.
Maka makna-makna yang melatari tindakan
mereka yang perlu dihadirkan ke dalam kesadaran kita.
Jadi tulisan-tulisan ini adalah pesan untuk orang-orang
biasa, seperti saya sendiri, atau juga Anda para pembaca,
yang mencoba dengan tulus memahami maknamakna
itu, lalu secara diam-diam merakit kerja-kerja
kecil menjadi sebuah gunung karya.
Pengantar Buku "Mencari Pahlwan Indonesia". M Anis Matta. Lc
0 comments:
Post a Comment