Assalamualaikum.
Wr. Wb.
Selamat
pagi sahabat Muslim Muslimah yang Allah cintai. Izinkan saya untuk sedikit
mengetuk hati yang saat ini masih terselimuti awan maksyiat, masih asyik dengan
noda dan dosa. Semoga sepenggal tulisan ini menjadi wasilah dirimu kembali
kepada Allah yang merindukanmu. Amin
Sahabatku
yang Allah rindukan
Allah maha penerima taubat. Sebesar apapun dosa yang kita
perbuat selama belum berada didetik-detik sakaratul maut dan terbitnya mahari
dari arah barat, pasti Allah akan menerima taubat orang-orang yang bertaubat.
Jangan
terlalu lama dalam dosa, sebab mukmin yang cerdas adalah menyegerakan taubat
tatkala ia sadari bahwa ia telah berbuat dosa.
Hidayah
jangan ditunggu sebab hidayah itu harus di jemput. Salah satu sarana yang Allah
berikan adalah Ilmu. Menuntut ilmu adalah jalan yang tepat untuk menjemput
hidayah.
Hidayah
adalah dorongan yang kuat untuk melakukan segala perintah dan menjauhi
larangan. Ia adalah pemberian Allah swt. kepada hambah-Nya yang Dia kehendaki.
Allah
sangat senang dengan orang-orang yang menuntut Ilmu, bahkan ada banyak hadits
yang menjelaskan keutamaan menuntut ilmu. Mulai dari langkahan kakinya
menggugurkan dosa, semua makhluk yang tersinari matahari membacakan istigfar
buat dia, sampai duduknya dimajelis ilmu yang tidak menulis masih jauh lebih
utama dari pada solat sunah 1000 rakaat.
Semua
itu adalah alasan bagi Allah untuk memberikan kita hidayah. Sehingga apa yang
awalnya terasa sulit untuk kita amalkan akan menjadi mudah. Sebab Allah telah
membuka hati kita untuk melaksanakan perintah-Nya.
Ingatlah
sobat. Ajal tidak menunggu kita menjadi baik baru ia datang menjemput kita. ia
akan datang jika telah tiba waktunya. Persoalannya adalah bagaimana jika
waktunya tiba sementara kita lagi bergelimang noda dan dosa?
Hakikat
kehidupan adalah perjalanan. Dan kita adalah musafir (orang yang melakukan
perjalanan). Setiap pengembara pasti selalu menyediakan perbekalan untuk
memastikan dia aman dan akan sampai ditujuan. Kita telah mengembara dari alam
ruh, alam Rahim, dunia dan sebentar lagi menuju alam kubur yang gelamnya tiada
tara. Alam kubur menjadi alam penentu dimana kita akan di tempatkan nanti diakhirat.
Apakah di surga atau dineraka jahanam.
Sebelum
kesurga atau neraka, kita akan dihadapkan dengan soalan malaikat mungkar dan
nakir di alam kubur.
Di
alam kubur menunggu tiba datangnya hari kiamat dimana semua akan hancur lebur dan
kemudian di bangkitkan lagi di padang masyar.
Dipadang
masyar nanti akan ada timbangan (mizan) untuk menakar amal perbuatna kita. Mizan
adalah bukti keadilan Allah. Dimana tidak ada yang dizalimi. Semua yang kita
terima adalah akibat dari perbuatan kita di dunia. Jika baik, maka, baik pula
yang kita terima. Demikan juga jika buruk yang kita perbuat didunia, maka
kesengsaraan juga yang kita peroleh di akhirat.
Allah
maha Adil. Apa yang kita perbuat didunia menentukan posisi kita di akhirat nanti.
Luangkan waktu untuk kebahagianmu di akhirat nanti. Sebab tiada gunanya yang
kita perbuat didunia ini jika tidak ada nilai pahala di akhirat nanti. salah satu jalan menuju perubahan adalah memilih teman yang baik, teman yang dapat memotivasi kita untuk melakukan kebaiakn. Imam Ibnu Athaila menyebutkan, “Jangan Kamu berkawan dengan orang yang perkataan dan
perbuatannya tidak mengingatkanmu kepada Allah.” Berkawanlah dengan orang-orang
selalu mengingatkanmu kepada Allah. Sebab itu salah satu langkah memulai
perubahan terhadap dirimu.
Gimana
masih betah dengan dosa? Yang lain sudah hijrah, kapan dirimu sobat? Terakhir ku do’akan semoga yang sudah hijrah
makin istiqamah dan yang belum semoga dimudahkan meniti jalan kebaikan ini.
*Abu
Dzakiy Al-Munziri Modeong
0 comments:
Post a Comment