|
كُلُّ
نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ
وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35).
وَلَنَبْلُوَنَّكُم
بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ
وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar. Q.S. Al-Baqarah, 115.
Ibnu
Katsir mengatakan, terkadang Allah SWT memberikan ujian berupa kebahagiaan dan
terkadang Dia memberikan ujian berupa kesusahan, seperti rasa takut dan
kelaparan, sebagaimana Allah berfirman:
فَأَذَٰقَهَا
ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ
karena
itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan
apa yang selalu mereka perbuat. Q.S. An-Hahl:112.
Rasa
lapar akan memperlihatkan kepribadian seseorang, apakah ia sabar atau tidak.
Itu sebabnya saat mengomentari ayat dia atas (Q.S. An-Hahl:112) Ibnu Katsir
mengatakan, Ujian pada orang yang sedang dalam keadaan lapar dan takut akan
sangat terlihat jelas. oleh karena itu Dia berfirman, "Pakaian kelaparan
dan ketakutan". Ini akan sangat memperlihatkan kepribadian dan tampilan
seseorang.
Pandemi
Covid 19 ini merupakan ujian yang sangat berat bagi umat manusia dewasa ini.
Dampaknya terhadap kehidupan umat manusia begitu terasa. Tidak hanya berdampak
pada aktivitas sosial manusia semata, namun merembet ke segala hal, termasuk
pada perekonomian banyak negara.
Hal
ini memicu ketakutan kepada setiap anak bangsa, para ekonom memperkirakan
negara tidak akan sanggup bertahan lama sebab dampak CoronaVirus dan hal-hal
lain yang mempengaruhi nya.
Dikutip
dari INDUSTRY.co.id - Ekonom
senior, Rizal Ramli, memperkirakan kondisi perekonomian Indonesia akan anjlok
pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini 2020. Hal itu tidak hanya dipicu dari
dampak virus corona, akan tetapi ekonomi Indonesia sudah bermasalah karena
pengaruh bubble economy. Menurutnya, Gelembung makro ekonomi, gagal
bayar, anjloknya daya beli, kehadiran bisnis digital, dan penurunan pendapatan
petani.
Lesunya
ekonomi akibat dampak Corona Virus tidak hanya dirasakan oleh para
pengusaha besar, bahkan yang paling merasakan dampak buruknya adalah pedagang
kaki lima dan pedagang yang ada di emperan toko.
Semua
ini menjadikan setiap orang merasa was-was dan takut tidak bisa bertahan hidup.
Ini pun menjadi pemicu konflik sosial di masyarakat bawa. Apa lagi mereka yang
hidup di perkotaan yang hidupnya tidak punya kepastian. Namun sebagai umat yang
beriman kepada Allah SWT, kita punya konsep hidup yang berbeda dengan yang
lain.
1.
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari bahwa Allah tidak akan
memberikan ujian melebihi kemampuan kita.
Allah Ta’ala berfirman,
لَا
يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS.
Al-Baqarah [2]: 286)
2.
Melipatgandakan kesabaran. Sebab berkeluh kesah dengan keadaan tidak akan
merubah kenyataan hari ini. Yang harus kita lakukan adalah bersabar dengan
ketentuan yang telah Allah SWT atur untuk kita umatnya.
Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
عَجَبًا
لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ عجب. مَا يَقْضِي اللهُ لَهُ مِنْ
قَضَاءٍ إِلاَ كَانَ خَيْرًا لَهُ, إِِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ
خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh
menakjubkan keadaan seorang mukmin. Segala keadaan yang dialaminya sangat
menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan
kebaikan. Apabila dia mengalami kebaikan, dia bersyukur, dan hal itu merupakan
kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa keburukan, maka dia bersabar dan hal
itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim no.2999, dari sahabat
Shuhaib)
Ketika
Allah SWT menyebutkan
وَبَشِّرِ
ٱلصَّٰبِرِينَ
Dan
berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, Allah melanjutkan dengan
ٱلَّذِينَ
إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ
رَٰجِعُونَ
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
Coba
perhatikan ayat selanjutnya, mereka yang disifati di ayat di atas, disebutkan
sebagai orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Allah dan orang-orang yang
mendapatkan petunjuk.
أُو۟لَٰٓئِكَ
عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ
ٱلْمُهْتَدُونَ
Artinya:
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Q.S.Al-Baqarah
Ayat 157.
Mengenai
ayat di atas, disebutkan dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, Amirul Mukminin 'Umar
bin Khattab ra, mengatakan, "Alangkah nikamatnya dua imbalan itu, dan
betapa menyenangkan (anugerah) tambahan itu."
Dua
tambahan itu adalah keberkahan yang sempurna dan Rahmat dari tuhannya.
Sedangkan kalimat وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ/ dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk, Merupakan bonus atau tambahannya.
Orang
yang sabar terhadap suatu kondisi yang tidak diinginkan akan mendapatkan tiga
hal, yang pertama, "keberkahan yang sempurna", kedua, "Rahmat
dari Allah SWT", dan yang ketiga adalah
mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
Dalam
keadaan seperti ini kita sangat berharap mendapatkan ketiga hal itu sekaligus,
dan cara yang tepat mendapatkan nya adalah dengan melipatgandakan kesabaran
kita terhadap keadaan ini.
3.
Tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan bekal takwa kepada Allah;
melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan-nya, akan membuat
kita semakin mudah mendapatkan jalan keluar dari persoalan hidup ini. Bahkan
ketakutan kita akan sulit nya reziki di jawab langsung oleh Allah dengan reziki
dari arah yang tidak pernah kita duga.
وَمَن
يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا
Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. At-Thalaq
Ayat 2.
Pada
ayat ke tiga, Allah SWT memberikan jaminan kemudahan reziki dari arah yang
tidak pernah kita duga.
وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Dan
memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. At-ThalaqAyat 3.
Ibnu
Katsir mengomentari ayat ini dengan mengatakan, "yakni barangsiapa
bertakwa kepada Allah SWT terhadap perintah dan larangan-Nya, niscaya Allah SWT
akan memberi nya jalan keluar bagi urusan nya, dan menganugerahkan rizki kepadanya
dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni tidak pernah terlintas di benaknya.
Imam
Nawawi al-Bantani dalam tafsirnya, Marahul Labid jilid satu halaman 536 di
alinea kedua menyebutkan, اي من وجه لا يخطر بباله،
yakni
dari arah yang tidak pernah terpikir dalam pikirannya.
4.
Tingkatkan Tawakal kita kepada Allah SWT. Tidak ada yang terjadi di dunia ini
kecuali sudah menjadi ketentuan Nya sejak di ajali. Imam al-Ghazali merumuskan
definisi tawakkal sebagai berikut, "Tawakkal ialah menyandarkan kepada
Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu
kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan
hati yang tenteram."
وَمَن
يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. At-ThalaqAyat 3.
Dari
Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma, ia mengatakan, “Pada
suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu
beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah,
maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.
Jika
engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta
pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya
seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak
akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah
ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan
suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan
kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah
tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah
kering." [HR. at-Tirmidzi, dan ia berkata Hadis ini Hasan Shahih.
Imam
Nawawi al-Bantani mengomentari ayat وَمَن
يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ menyebutkan dalam
tafsirnya Marahul Labid,
اي
ومن يثق بالله فيما ناله فهو كافيه في جميع أموره
Yakni,
barangsiapa yang percaya kepada Allah pada urusan yang telah Allah jamin (akan
berikan padanya), maka Allah akan mencukupi dalam semua urusannya hidupnya.
Yakinlah
bahwa Allah SWT akan memberikan jalan keluarnya dari setiap masalah yang
dihadapi umat manusia. Yang harus kita lakukan adalah melakukan proses dan
tahapan nya, baik itu berupa ikhtiar duniawi maupun ikhtiar ukhrawi.
By; Ustadz, Sofyan Atsauri Modeong
0 comments:
Post a Comment